Rabu, 04 Oktober 2017

AC Daikin AC-nya Segala Ruangan !

(instagram Daikin Indonesia)

Seperti yang kita semua tahu, manusia paling banyak menghabiskan waktu di dunia kerja.Sebagian dari pekerja tersebut adalah orang kantoran yang bekerja dengan sebuah komputer dalam suatu ruangan. Demikian juga mereka yang bekerja dengan aktivitas padat seperti mereka yang bekerja di Mall ataupun supermarket. Tanpa didukung suhu yang baik, sudah barang tentu dunia kerja kita akan menjadi tempat yang tidak nyaman. Kalau sudah tidak nyaman, tentu hasil kerja bisa tidak maksimal.

Sumber gambar : Ipapa
Namun di zaman yang sudah sangat maju ini, dengan Air conditioning- pendingin ruangan atau yang lebih kita kenal dengan AC, kita bisa memiliki ruang kerja yang suhunya cocok untuk aktivitas kita sebagai pekerja. Kebetulan saya adalah seorang karyawan yang bekerja di ruangan, sekalipun sudah ada AC yang mendinginkan ruangan, terkadang saya masih merasa ada yang kurang. Hal ini berkaitan dengan udara sekitar yang disebabkan oleh AC di ruangan saya tersebut.

Seperti yang kita ketahui bersama, terlalu lama berada di AC dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti, efek kekeringan pada kulit, memperparah alergi dan infeksi saluran pernafasan, dan berbagai kelainan lain pada tubuh.  Kebanyakan teknologi pada AC juga diketahui bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon sehingga turut memberikan dampak pada pemanasan global. Salah satu kabar menyatakan 6% dari pemanasan global disebabkan oleh peggunaan dan perbaikan AC yang menyalahi aturan.

Ilustrasi penipisan lapisan ozon (sumber gambarWarungkopi Okezone)
Cara kerja mesin AC adalah berdasarkan prinsip perputaran energi, Coba rasakan hawa yang keluar dari mesin AC di luar rumah, terasa panas kan? Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa AC membuang panas untuk menghasilkan hawa dingin, bahwa Mesin Pendingin itu ternyata justru menghasilkan panas 3 kali lebih banyak dari dingin yang ditimbulkan, artinya, walaupun AC tersedia cukup banyak dan sumber tenaga listrik berlimpah, alih-alih membuat sejuk dunia,AC malah bisa menambah buruk pemanasan global.

Berdasarkan dampak negatif yang dapat ditimbulkannya, baik secara personal maupun global itulah AC Daikin hadir di tengah masyarakat. AC Daikin sebagai AC kelas dunia, selalu berkomitmen untuk terus berinovasi untuk menciptakan AC Hemat Energi. Daikin Industries Ltd adalah perusahaan asal Jepang yang didirikan oleh Akira Yamada pada tanggal 25 Oktober 1924. Sejak saat itu sampai kini Daikin Industries Ltd telah menjadi  market leader dari perusahaan produsen AC di Asia dan juga dunia.

 (instagram Daikin Indonesia)
Teknologi hemat energi AC Daikin Inverter adalah alasan kenapa kita harus memilih AC Daikin.

Teknologi AC Daikin dapat menghemat pemakaian listrik kita (instagram Daikin Indonesia)
AC Daikin tak hanya hemat, tapi juga memeliki berbagai kelebihan lainnya (instagram Daikin Indonesia)

Seperti yang tertera pada gambar di atas,  AC Daikin bukan hanya AC Hemat Energi tapi juga memiliki berbagai keunggulan yang tak dimiliki oleh produk AC merk lainnya. Salah satu kelebihan AC Daikin yang paling penting adalah AC Daikin mampu membunuh virus sehingga menghadirkan udara berkualitas pada ruangan dimana kita beraktivitas. 

(instagram AC Daikin Indonesia)

Tentu masih banyak yang menjadi kelebihan AC Daikin, bukan hanya AC Hemat EnergiAC Daikin juga mampu memberikan kenyamanan personal bagi setiap individu.Untuk lebih mengetahui seputar AC Daikin Silahkan follow akun instagram DAIKIN INDONESIA.

Kalau AC ya Daikin!

 




Kasih yang Mengubahkan dan Hidup yang Berbuah


Sumber Gambar/WA Group/dok pri/Berfoto bersama setelah acara natal selesai
Buat saya pribadi ada sesuatu tentang natal yang tak akan pernah berubah.Bebaslah, entah natal itu dirayakan dengan hangat atau meriah, sendirian atau beramai-ramai, yang jelas natal selalu menawarkan kedamaian.Hal itu lah yang selalu saya rasakan setiap bulan desember.Bagaimana dengan kamu? Iya kamu? Apakah natal tahun ini terasa biasa-biasa saja dan tak ada sesuatu yang istimewa? Kalau natal tahun ini terasa datar-datar saja di hatimu, bisa saya pastikan kamu sedang jomblo dan masih terikat roh-roh mantan yang tiap kali handphone mu berdering kamu langsung melompat kayak kucing kesiram air panas, menyambar handphone yang sedang di cas, dan berharap itu  chattingan  dari dia.Tapi naas, ternyata itu hanya  chattingan  dari group Whatsapp, dimana kamu terjebak di dalamnya dan merasa tidak enak kalau mau keluar dari group itu.
Entahlah, saya pribadi tak bermaksud sentimentil, tapi damai yang di tawarkan natal, bahkan sudah terasa sebelum hari H hingga natal yang di tentukan pada tanggal 25 Desember itu berlalu.Bukan bermaksud mengada-ada, atau meng-hyperbolakan suatu peristiwa, tapi memang begitulah kenyataanya.Natal seperti menawarkan rasa damai yang otomatis, damai yang tak perlu dicari-cari, usahakan atau dikerjakan.Bagi kita yang merayakanya tentu dapat menangkap nuansa yang terdapat di balik  peristiwa natal.
Ah bisa jadi saya cuman baper, begitu juga kamu.Bagaimana tidak, dibulan desember ini, kemanapun kita pergi, entah itu ke Mall, menonton televisi, dan ke gereja bukankah yang terdengar hanyalah lagu  Jingle  Bells, sebuah lagu natal sepanjang massa.Atau bisa jadi kedamaian yang kita, atau katakanlah saya rasakan hanya sekedar jebakan suasana; saat melihat pohon natal, pernak-pernik dan lampunya, hingga orang-orang yang memakai kostum Santa Claus, atau pemberitaan media tentang meriahnya kembang api di Eropa sana saat merayakan natal?Ah..siapa perduli sebab Tuhan bisa memakai apapun untuk menimbulkan damai di hati manusia.
sumber gambar WA group/dok pri/Acara games ditengah-tengah perayaan natal sehingga terasa semakin meriah
Sebab dalam natal yang damainya sudah ditempatkan secara cuma-cuma di hati kami itulah beberapa orang berinisatif untuk mengadakan acara natal di tempat saya bekerja.Berhubung hari-hari biasa cukup sibuk, maka bersama rekan sekerja ditentukanlah bahwa,sabtu, tanggal 17 Desember kemarin kami merayakan natal bersama.Bersyukur perusahaan tempat kami bekerja memperbolehkan, bahkan mendukung acara perayaan natal yang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari itu.Acara sendiri di mulai sekitar jam lima sore hingga jam tujuh malam.Walau tak semua yang di undang dapat hadir tapi bersyukur acara dapat berjalan lancar dan sangat berkesan.
sumber gambar WA group/dok pri/Menyanyikan lagu Holly night sembari menghidupkan lilin, ini nih moment natal yang selalu ditunggu-tunggu
HIDUP YANG BERBUAH
Sayang waktu itu saya tak membawa pulpen dan kertas untuk mencatat, tapi sekalipun membawa saya pikir saya tak akan fokus mencatat karena memperhatikan si dia eh bercanda kok.Sehabis menyanyikan beberapa lagu pujian dan penyembahan kami pun berdoa untuk kemudian mempersiapkan hati untuk mendengarkan firman Tuhan yang di bagikan oleh bapak Stefanus Maleakhi.Saya tak ingat untuk menceritakan semua  isi firman Tuhan yang beliau bagikan, tapi beberapa hal yang saya ingat adalah, bagaimana dulu kehidupan beliau bisa dikatakan jauh dari kata baik.Beliau adalah seorang pengusaha, namun hidup jauh dari Tuhan, sehingga suatu hari beliau mengalami sesuatu yang bisa dikatakan menghancurkan kejayaan nya, dan peristiwa itulah yang menjadi titik balik kehidupanya hingga akhirnya  bertobat dan mau menerima Yesus sebagai juru selamat dalam kehidupanya.
Bapak Stefanus Maleakhi juga mengutip ayat alkitab tentang pohon ara (seingat saya sih).Ayat itu sendiri terdapat dalam Yohanes 15:2, "Setiap ranting  pada-Ku yang tidak berbuah  dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah  dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah."Secara tak langsung bapak Stefanus Maleakhi ingin menyampaikan bahwa entah kita dalam kondisi baik atau tidak, berdosa atau tidak, hingga tengah jauh dari Tuhan atau tidak, pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam hidup kita tidak lain adalah untuk kebaikan hidup kita sendiri.
Hal itu sudah dialami langsung oleh bapak Stefanus Maleakhi dalam perjalanan hidupnya, soalani gogo kata orang batak, ya bukan karena kekuatan dan kemampuan kita jikalau saat ini kita bisa berada di tempat kita berada saat ini, semua karena pertolongan Tuhan dan campur tanganya.Melalui khotbah singkatnya yang tentu tak bisa dimaknai sesempit tulisan ini, saya merasa secara tak langsung bapak Stefanus Maleakhi juga ingin mengajarkan kepada kami sebuah gaya hidup yang bergantung kepada Tuhan, sebab bukankah Alkitab sendiri berkata,"Terkutuklah manusia yang mengandalkan kekuatanya sendiri?"
Sumber gambar WA group/dok pri/Di iringi team musik yang luar biasa dan imut-imut, kecuali yang kelihatan gigi nya yaaa
TETAP MELAKUKAN YANG TERBAIK WALAU TAK TAHU APA HASILNYA
"Sedikit share," Ujar salah seorang yang saya panggil kakak melalui group Whatsapp kami dan memang selalu mau mengambil bagian terdepan dalam berbagai kegiatan rohani yang saya ikuti di tempat kerja.
"Acara natal kita kemarin mengajari saya banyak hal:"
1.Kita sebenarnya bisa melakukan hal yang biasa-biasa saja, nggak usah ngedekor, musik dan bermain gitar saja (mungkin maksudnya tak hanya hal itu yang bisa kita lakukan dalam sebuah pelayanan natal) tapi kemarin saya belajar tentang arti memberi yang terbaik, melakukan yang lebih dari biasa, membayar lebih dari yang biasa.Tak perduli berapa orang yang akan datang, tak perduli orang akan mengagumi atau tidak, tapi semua itu dikerjakan sebagai persembahan untuk Dia yang sudah mau lahir kedunia dan mati untuk kita (Yesus Kristus).Dan muncul keinginan dalam hati,'apapun yang kau lakukan dan kerjakan lakukanlah lebih dari yang biasa-biasa.'"
2.Saya belajar mengenal kalian semua satu persatu, tak perduli berapa lama kita akan bersama-sama, tak perduli saya atau kalian dulu yang akan meninggalkan perusahaan ini, tapi selama kita bersama-sama itu adalah saat terbaik untuk memberi warna dan memberi hidup, supaya ketika siapapun pergi dari tengah-tengah kita mereka punya kenangan yang baik, mereka pergi membawa banyak moment-moment kebersamaan yang baik, yang menyenangkan, dimana setiap kali mereka mengingatnya membuat hati mereka bersuka dan wajah mereka tersenyum."
Sumber gambar WA group/dok pri/Hohohoho santa claus nya lagi apa tuhh???
Sungguh sebuah pengakuan yang berani dan pola pikir yang dewasa tentunya. Sebab didalam berbagai perayaan tak jarang kita ingin mengambil posisi panggung, dimana semua orang dapat melihat kita.Tak salah itu manusiawi kok, tidak berdosa menurut saya, memang ada kebutuhan emosi akan eksistensi didalam diri setiap manusia, dan hal itu menuntut untuk dipenuhi.
Tapi didalam diri orang-orang yang turut mengadakan natal ini, saya melihat bagaimana kebutuhan akan pemenuhan emosi terhadap diri sendiri ini di gantikan dengan kebutuhan emosi untuk memuliakan satu sosok semata, yaitu Tuhan pencipta langit dan bumi.Orientasinya bukan lagi diri sendiri atau aksi panggung belaka, melainkan bagaimana agar Tuhan dapat memakai acara tersebut agar kami kembali mengingat kasihnya yang begitu besar, tentu bukan kasih yang egois, melainkan kasih yang juga kami berikan untuk teman-teman dan orang disekitar kami, sebagai ekspresi karena Tuhan sudah lebih dulu mengasihi kami.
sumber gambar WA Group/dok pri/ dipandu dua MC yang hkmm...biasa aja sihh
Hal itu dapat dirasakan dari pengakuan salah satu peserta yang kebetulan merantau di kota Bandung.Ini adalah pengalaman pertamanya jauh dari keluarga."Biasanya kalau mau natal begini akan banyak kesibukan ini dan itu."Ujarnya yang hampir merasa kalau natal tahun ini adalah natal paling kelabu dalam hidupnya (cie kelabu).Tapi bersyukur, siapa sangka acara natal sederhana yang di adakan di tempat kerja kami itu bisa merubah warna natal tahun ini baginya.Hal tersebut juga dirasakan oleh kebanyakan dari kami yang memang hidup jauh dari keluarga.Tapi tampaknya, sisi kosong yang ditimbulkan karena jauh dari orang yang dicintai saat natal ini telah terobati.
Hal itu terlihat dari bagaimana beberapa orang sehari sebelumnya rela menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mendekorasi ruangan yang tadinya polos, menjadi beraneka warna lengkap dengan pernak pernik natal yang indah.Bahkan mereka harus pulang jam setengah dua belas malam demi melakukan pekerjaan tersebut, sebuah kerja keras yang tak sia-sia, sebab memang tak ada yang sia-sia di dalam Tuhan, betulkan?
sumber gambar WA group/dok pri/Worship Leaders nya luar biasa
ACARA TUKAR KADO DAN DUA KELUCUAN
Ada hal yang cukup menggelitik dan membuat saya dan seorang teman tertawa terpingkal-pingkal di penghujung acara.Jadi ceritanya waktu itu seorang teman meminta saya untuk menemaninya membeli sebuah kado.Akhirnya kami pergi ke sebuah toserba, dan dia dengan keisenganya membeli sebuah pelumas rantai motor (seingat saya) sebagai hadiahnya.Saya sudah ingatkan bahwa itu hadiah yang konyol dalam moment natal, tapi dia tetap bersikukuh, ya sudah saya pun membiarkan dia dengan pikiran 'gilanya.'Singkat cerita kami pun mengambil nomor kado yang sudah di campur secara acak, saya pun mengambil nomor sekian dan mendapatkan sebuah headset.Tadinya saya mau beli pas menemani teman saya itu membeli hadiahnya tapi tidak punya duit, maklumlah uang saya habis buat beli susu anak dan kosmetik isteri.Tapi puji Tuhan akhirnya saya malah dapat headset dari hasil tukar kado.
Kembali pada cerita kawan saya itu, sialnya ketika dia mengambil nomor yang sudah dimasukan kedalam sebuah wadah dia pun mengambil nomor kadonya sendiri.Begitu dia sadar dengan nomornya dan memberi tahu saya, kami pun tertawa dan menggila, coz emang lucu sih.
Lain lagi cerita seorang rekan kerja kami.Dia memiliki tubuh kekar, macholah pokoknya tapi dia malah kebagian kado baju perempuan haha, eh lucu nggak sih, garing ya?Lagian itu yang ngasih nggak mikir panjang banget ya,"aduh gimana kalo yang dapat kadoku cowok, masa dia harus jadi cewek biar tuh kado bisa dipakai sama dia."
sumber gambar WA Group/dok pri/pakelah bang bajunya heheheDIA LAHIR DI HATI SETIAP MANUSIA
Sumber gambar WA group/dok pri/Aduhh sebagai seorang aktor papan atas saya lagi di wawancara nih, biasalah mereka pada kepo seputar kehidupan saya
Ada sebuah kisah yang dulu sekali kalau saya tidak salah pernah saya baca dari buku Chicken Soup.Dikisahkan ketika itu ada seorang guru yang memiliki seorang murid yang menurut si guru tersebut cukup tertinggal dibandingkan anak didik nya yang lain.Hal itu terlihat dari berbagai tugas dan PR yang  dikumpulkan si murid yang menurut sang guru sangatlah buruk.Itu sebab sang guru tak terlalu memperhatikan berbagai pekerjaan tangan muridnya yang satu itu karena merasa sudah menyerah untuk mendidiknya.
Suatu hari menjelang natal sang guru meminta setiap muridnya untuk membuat sebuah kerajinan tangan yang berhubungan dengan natal.Setiap murid mengumpulkan kerajinan tangan yang indah-indah.Tibalah giliran si murid yang di anggap tertinggal tersebut untuk mengumpulkan tugas kerajinan tanganya, lalu murid itu  menyerahkan sebuah replika palungan yang sangat jelek dan membuat sang guru murka.Apa ini?Tanya sang guru dengan sedikit emosi .Ini tempat dimana Yesus lahir jawab sang murid polos.Tapi dimana bayi Yesusnya tanya sang guru ketus.Bayi itu tak ada disana bu..karena sekarang dia lahir dihati saya...jawab sang murid di iringi air mata sang guru yang mulai luber di pelupuk matanya..
----------
Selamat natal semua, kiranya suka cita dan damai natal menyertai kita semua..
Foto-foto narsis mereka  yang saya posting disini semoga mereka tidak marah hehe.Wajah-wajah penuh sukacita sampai lupa tanggal tua

sumber gambar WA Group/dok pri/berselfie ria sehabis acara/salam dua jari/salam buat pak Ahok, eh natal jangan dibawa-bawa ke politik, sorry-sorry hehe

sumber gambar WA gROUP/dok pri/ganteng-ganteng dan lumayan cantik

sumber gambar WA group/dok pri/ yang kanan yang paling ganteng

sumber gambar WA group/dok pri/ inilah anak anak alay efek nggak kesampean jadi boy band

sumber gambar WA group/dok pri/upin dan ipin
sumber gambar WA group/dok pri/Horassss awas pohonya rusak laee

Sebuah Tempat yang Membawa Kami Pulang


Almost heaven... Bak Surga, ujar John Denver dalam sebuah lagunya yang berjudul Take Me Home, Country Road untuk menggambarkan sebuah tempat yang memiliki arti baginya;West Virginia.Virginia Barat adalah sebuah Negara bagian yang ada di Amerika Serikat, dan jujur saya belum pernah kesana, suer
Selain karena memang cukup menyukai lagu beraliran country, untuk saya yang notabene adalah seorang perantau kelas teri ,lagu tersebut terasa sedikit sentimentil.Tentu hal itu tidak lepas dari asal saya, seperti kebanyakan perantau lainya;Meninggalkan kampung (desa) untuk pergi jauh ke Kota , entahlah apa yang dicari..Mungkin semua masih ada hubunganya dengan  ambisi;ingin begini dan ingin begitu.
Saya juga jadi teringat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh  Dolly Parton yang berjudul 9 To 5.Lagu ini sangat menarik bagi saya, selain karena aransemen musik nya yang bisa membuat orang berjingkrak-jingkrak, lagu ini juga dibekali dengan lirik yang menohok;Realitas yang membosankan!lagu ini berkisah soal bagaimana seseorang harus bangun pagi dan pergi bekerja.
Tentu lagu ini tak bisa ditarik relevansinya secara universal, lagu ini bersifat kasuistis.eitss tapi jangan salah ada suangatt buanyakk manusia yang terjebak dalam area ini; Bekerja tidak sesuai passionya serta terjebak dalam pekerjaan yang bukan menjadi minatnya.9-5 sendiri adalah gambaran mengenai jam kerja pada umumnya, jam-jam yang disebut Dolly Parton sebagai;service and devotion, melayani dan kesetiaan. Dalam dunia kerja terkadang kita mengistilahkanya dengan; konsumen adalah raja, biarkan dia mencaci makimu, menamparmu, namun kamu harus tetap tersenyum padanya! Oh..tak berlebihan jika Dolly Parton menggambarkan betapa terkadang dunia kerja itu memang kejam! huehue
LIBURAN BUKAN SEKEDAR SOAL TEMPAT, MELAINKAN AKTIVITAS.
Di dalam kalender Tuhan menyatakan kebaikanya, melalui tanggal-tanggal merah yang jujur selalu saya nanti nanti, haha ketauan nggak niat kerja!Dalam Tulisan saya sebelumnya yang berjudul Liburan Itu Soal Aktivitas Bukan Soal Tempat saya berpendapat bahwa liburan itu tidak melulu bicara soal tempat, tapi soal aktivitas! Contohnya saja, bukankah banyak orang-orang yang heboh,  berlibur kepantai..eh sampai disana malah bad mood."ngapain sih disini, ngelihatin air doang bla bla bla!," salah sendiri nggak suka pantai kok main ke pantai, belum lagi teman-teman kita tersebut malah asyik sendiri mandi mandi ditengah laut bersama ikan paus, beuhh hancur sudah satu hari paling berharga dalam hidup kita, yaitu tanggal merah!hehe.
Itu sebabnya perlu kita bijaksana menentukan apa yang akan kita lakukan disaat libur.Dalam konteks liburan itu soal aktivitas, yang saya maksud adalah adakalanya hanya sekedar dirumah pun kita bisa menjadikan liburan kita berharga, inilah maksudnya;
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang kita cintai bersama berlibur memiliki arti;beristirahat,berdarmawisata, dan berpiknik.
Artinya jalan jalan itu juga berlibur, tapi istirahat dirumah juga ya liburan, sama saja toh.Berlibur juga bukan melulu bicara kita pergi dengan siapa, sendiripun adalah berlibur, Me-Time begitu istilah populernya. Bagi kita yang hidup di perkotaan dengan rutinitas yang menjemukan ini mengisi liburan dengan Me-Time adalah hal yang penting untuk dilakukan.Inilah yang saya maksud libur sebagai aktivitas. Menurut informasi yang saya kutip dari Orry.Wordpress.com Me-Time adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan.
Sesibuk apapun setiap orang harus bisa meluangkan waktu untuk dirinya sendiri.Mengutip dari blog tersebut Me-Time adalah waktu untuk diri sendiri tanpa kehadiran orang lain, sehingga kita bisa beraktivitas sendirian (atau bahkan tidak melakukan apa apa).Masih mengutip dari blog yang sama, menurut Marianne Legato, seorang kardiolog dan penulis buku, jika kita kekurangan waktu untuk diri sendiri, kita tidak akan memiliki kendali terhadap hidup kita.
Sampai pada titik ini kita sepakat ya, dimana pun tempatnya, entah itu dirumah, di kamar mandi, di hutan, diangkasa hingga di pantai jika ada aktivitas positif yang mengisinya maka hal itu dapat disebut Liburan!
MENGISI LIBURAN DALAM KOMUNITAS
Liburan dengan mengunjungi sebuah tempat yang aduhai dengan di isi aktivitas yang positif inilah yang saya coba  ikuti beberapa hari yang lalu bersama rekan-rekan tempat saya bekerja. Dari Bandung menuju Bougenville Resort terletak di daerah perbukitan Maribaya,
Liburan yang bukan biasa itu terasa menyenangkan karena tak hanya mengejar nilai 'riang gembira plus menghilangkan suntuk belaka, atau lari dari kenyataan, atau sekedar melupakan dunia kerja yang terkadang kejam, seperti dikatakan Dolly Parton (dia nggak bilang gitu sih, kesimpulan saya aja hehehe).
Bukan hanya memanjakan panca indra dengan alamnya yang bagus, namun liburan ini juga kami isi dengan berbagai macam kegiatan, seperti melakukan persekutuan (komsel) dan bermain Games untuk melatih kemampuan diri bekerja sebagai teamwork. Saling sharing pengalaman, saling menguatkan, yang pada intinya mencoba membangun kembali sisi kerohanian kami agar semakin peka dan sensitif akan kehendaknya;Allah sang pencipta alam semesta, raja di atas segala raja..
TAKE ME HOME
Dalam sepenggal lirik lagu Take Me Home, Country Road yang dinyanyikanya, John Denver berkata West Virginia itu seperti surga;Barisan biru gunung-gunung, Sungai Shenandoah, Hidup menua disana, Lebih tua dari pepohonan,Lebih muda dari pegunungan, Tumbuh bak hembusan angin..Itulah yang saya lihat dalam perjalanan pulang kami;  disetiap keindahan alamnya saya melihat ada kenangan kami hinggap di antara pepohonan dan terselip di antara bebatuan serta hidup dalam setiap penjuru kawasan Bougenville yang indah itu..terlebih dari itu saya melihat kami semua telah menjadi pribadi yang lebih baik dari pada sebelumnya...

Pulang....

Siapa Tahu Hanya Sekali Seumur Hidup


Aduh lupa siapa yang motoinPercaya atau tidak di dunia ini ada yang namanya pekerjaan yang hanya kita lakukan sekali seumur hidup.Contohnya saya, seumur-umur baru sekali saya jadi pemimpin upacara, pembawa bendera dan makan batagor nya, sebut saja pak Dora, yang  nggak enak itu.Semua hanya dilakukan sekali, seumur-umur tidak akan pernah terulang lagi.Berdasarkan kesadaran itu saya pun ikutan kompasianival 2016 yang di selenggarakan di SMESCO Exhibition Hall, Jakarta.Untung saja ada teman , sesama Kompasianer juga, yaitu Luana, yang kemarin jadi host di salah satu sesi acara.Nah ini fotonya di bawah
luana lagi ngehost
Berhubung saya belum pernah ke Jakarta sendirian, jadilah kami berangkat bareng naik travel.Berhubung saya ini orangnya narsis dan norak jadi begitu sampai langsung minta di potoin sama Luana, taraaaaaaaaaaaaaaa ini diaaaa
dipotoin begitu sampe
Begitu sampai kita makan bubur dulu, enak ,banyak dan murah.Pas menuju gedung lihat kang Pepih lagi ngobrol sama Opa Tjiptadinata dan isterinya.Pas kang Pepih lewat kita nggak nyapa karena malu, yaudah berhubung ada Luana dia langsung ajak saya nyamperin Opa Tjip dan isterinya.Kalau nggak ada luana kayaknya saya bakal sembunyi di pojokan atau nyumpet di toilet karena malu.Terus potooo taaaaaraaaaa.
hkmm saya kok kelihatan lebih tua dari opa Tjip ya, biasalah muka boros heheTernyata opa Tjip ini tidak seserius yang terlihat dari tulisanya, beliau juga pandai bercanda dan mudah tersenyum, justru saya yang biasa nya ketawa-ketiwi malah kaku pas ketemu beliau.Biasalah jaga image soalnya saya bawa nama kota Bandung.(Apa hubunganya ya).Habis gitu yaudah  ketemu banyak teman, sebagian fotonya masih ada di hapenya pak Petrus.
Ternyata pak Petrus itu datang dari jauh loh, salut buat dia yang sudah datang jauh-jauh.Gitu juga opa dan teman yang lain.Sisanya ya poto-potolahhh
nah kita lagi konsultasi masalah gizi ke mbak Lis, karena saya memang lagi kurang vitamin A, karena banyak melihat yang bening-bening pas acara
kalau ini saya numpang foto karena habis nyampein doa saya ke mbak yang fans ama Rossi, kalau saya lagi doain Marquez ngesott sampe akhir musim
akhirnya minta poto , dan jujur saya merasa bego, kok bisa-bisanya gaya saya kalah sama diaaaa
Oh iya saya cukup menyesali poto ini.Kok bisa sih gaya kang Pepih lebih keren dari saya aduhhhh asliiiiiiiiiiiiiiiiii ngggaaaak habis pikir, trauma saya di poto lagi sama beliau.Pakek salam dua jari lagi emangnya masih pilpresss Jokowi udah menang woiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.
yang motoin ini si Agit jd dia gk kelihatann,
nah salam dua jempoll
cekrelkkkkkkNah biarpun kita orang indonesia, tapi kita memegang teguh budaya eropa, yaitu nongkrong , berpikir dan berdiskusi, itulah kenapa banyak pemikir dari eropa.Konon pas Plato lagi  ngopi dan bengong dia mendapat ilham,"Aku  berpikir maka aku ada."Makanya banyakin nongkrong ya guysssss, itu budaya Eropa.Siapa tau salah satu dari kami bakal jadi pilosoppp.
siapa tau nanti nerbitin buku, ntar tinggal nunjukin poto ini biar naskahnya nggak ditolak
Pasti ada yang nanya kenapa saya yang ambil piala mas Bambang.Mau tahu kenapa?Itu karena mas Bamset nggak bisa datang haha kena dehhh.
ngambill piala dua kali, moga taun depan pas saya menang mas Bamset bisa tolong ambilin piala saya gantian
Bingungnya pas ambil piala ke dua, saya harus ngarang sendiri kata-kata ucapan trims nya, hampir aja saya bilang "makasih karena sudah memilih saya sebagai aktor terbaik tahun ini."Tapi Akhirnya saya bilang aja kalau mas Bamset belum bales pesan saya,biar semua orang tahu kalau dia nggak punya paket internet dan baru bisa beli pas duitnya dikirim ke rumahnya.
Habis gitu pulang dehhh, dan saya ama mas Susy nginap di Bekasi, dan harus muter2 dulu nyari penginapan.Tapi untung ada mas Sigit dan Agit yang bantu nyari tumpangan dan penginapan jadilah kami selamat dari kejamnya dunia malam.
Oh iya, saya juga ketemu mbak Desol,Lilik,Fitri Manalu dan masih banyak lagi yang nggak mungkin disebutin satu-satu.Tapi setiap moment harus dinikmati, siapa tahu peristiwa ini nggak pernah terjadi  lagii.Oraittttttttttttttttttttttttttttttt.

Serunya Kompasiana Visit ke Pangalenganpangalengan jawa barat

Kompasianers berfoto bersama di depan SD Negeri Malabar 03 (Foto:Kompasianers)
Mungkin tulisan ini hanya sekedar menambahkan tulisan pak Gapey Sandy yang sudah menceritakan dengan sangat lengkap tentang segala sesuatu yang terjadi di Pangalengan pada tanggal 16-17 Agustus 2017 kemarin (ini artikelnya: HUT 72 RI: Sinergi BUMN Hapus Stigma 'Sapi Perah') . Adapun tujuan kompasianers  pergi ke Pengalengan, salah satunya adalah untuk mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dalam menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Yupss  sudah 72 tahun kita merdeka, jika diibaratkan manusia, 72 tahun bukanlah lagi usia yang muda. 72 tahun bisa dikatakan adalah masa-masa untuk menikmati hasil jerih payah yang ditanam saat kita muda. Lalu bagaimana kondisi Indonesia dalam ketuaannya saat ini? Silahkan teman-teman renungkan sendiri deh..
Saya sudah sempat menuliskan secara singkat dan terkesan asal jadi tentang kunjungan ke Pengalengan kemarin di artikel berjudul Menolong Sesama Bukan Hanya Tugas Pemerintah, ya itu karena mengejar flashblogging hehe. Jadi saya ulang sedikit, saya sampai di gedung sate jam dua belas siang. Satu jam perjalanan dari rumah dengan dua kali menyambung angkot. Sampai di gedung sate, saya pergi sebentar ke taman lansia untuk mencari minuman, dan ketika saya kasih kabar ke grup kompasiana visit Pangalengan, ternyata rombongan dari Jakarta sudah ada di mesjid di dalam gedung sate.
Karena kunjungan ke Pengalengan inilah untuk pertama kalinya saya masuk ke dalam halaman gedung sate. Kalau bukan karena itu mungkin seumur-umur saya tak akan tahu dalamannya gedung sate. Setelah kikuk dan bertanya pada satpam maka sayapun masuk ke dalam gedung sate (bukan ke dalam gedungnya ya), dan ajaib juga, saya masuk tanpa diperiksa secara ketat. Kalau saya bawa bom kan bisa repot tuh Gubernurnya, menurut saya, minimal orang asing yang baru pertama kali masuk gedung sate itu diperiksa. Ya jaga-jaga aja sih.
Setelah sampai di dalam, saya di telepon mas Rizky (kalau saya tidak salah ya) nanyain posisi saya dimana. Terus saya jawab saja kalau saya sudah di depan masjid, jadilah ketemu dengan beliau lalu saya disuruh menunggu di masjid atau di mobil. Terus ditawarin makan siang kalau belum makan, pokoknya admin Kompasiana itu ramah-ramah dan baik bangetlah ya...mbak Nindy, mbak Dewi, benerkan namanya? Pokoknya dipertahankanlah keramah tamahannya ya, itukan bagian dari kelembutan humanisme. Sesuai dengan gaya mendidik Kompas yang terasa sangat lemah lembut, tapi terarah. Oke! Sip!
Setelah semua Kompasianers tiba, termasuk (aduh lupa namanya, sorry) yang dari Tasikmalaya, maka langsunglah kompasianers dan para admin berangkat menuju Pangalengan. Yang melelahkan dari perjalanan ini adalah macetnya. Lelahnya naik mobil yang terjebak macet tuhya kayak double karena ditimpa sama rasa bosan di jalan. Tapi untung saya duduk di depan dengan Niko Simamora, Mahasiswa S2 Institut Teknologi Bandung, satu perguruan sama om Pebrianov,jadi ada teman ngobrollah. Begitu juga pak supirnya asyik buat diajak bercakap-cakap, orangnya asyik dan ramah.
Kami langsung menuju Citere resort yang jaraknya tak jauh dari penginapan untuk bersantap malam.

Video di atas bukan bentuk kenarsisan. Cuman saya lupa nge-save video yang saya rekam dari instastory, jadi tinggal itulah video keseruan malam di Citere resort yang saya miliki. Makanannya juga nikmat, serba daging. Ada sate kambing, kentang goreng,  barbeque, kopi, teh manis semua disajikan dengan nikmat dalam jumlah yang banyak. Semua puas makan dan tidak ada yang kelaparan. Bahkan saya dan Niko, termasuk seorang Kompasianers yang lain sempat mencicipi anggur yang katanya anggur mahal. Saya minum setengah gelas saja, takut mabuk atau takut kayak yang di tipi-tipikena serangan jantung karena minuman.
Yang seru tuh aksi anak sekolah dan pihak dari BANK mandiri yang joget-joget sampai puas. Saat lagu terakhir mereka berteriak "one more"begitu saja terus sehingga lagunya nambah lagi-nambah lagi. Sedangkan kompasianers sebagai kumpulan sosok yang berwibawa dan bersahaja tak ada yang masuk ketengah untuk berjoget ria (padahal pemilihan lagu dan musiknya keren bangetlah). Hanya jari jempol saya dan Niko Simamora yang menari-nari di dalam kantong celana. Sekitar jam sepuluh kami dihimbau untuk bubar karena besok akan mengikuti upacara, jadi para kompasianers dan anak sekolahan itu pun bergegas menuju tempat peristirahatan. Sedangkan para petinggi BUMN masih melanjutkan acara dengan penyanyi wanita yang cantik. Kampret!!
Tapi sebelum membubarkan diri para kompasianers mendapat sesi foto bersama beberapa petinggu BUMN. 
foto kompasianers
Perlu diketahui Pangalengan memang sangat dingin. Jadi saran saya kalau pergi ke sana bawalah sarung tangan, kaos kaki dan kupluk untuk menutup kepala. Itu kenapa tidur kami begitu pulas, dan pagi harinya harus menahan dingin yang sangat untuk mandi. Saya curiga ada kompasianers yang tidak mandi karena airnya yang sangat dingin. Keesokan paginya setelah selesai merapihkan diri, seluruh kompasianers sarapan terlebih dulu di ruang makan yang ada di resort. Menunya nasi goreng guys.
foto kompasianers
Sembari sarapan para kompasianers sibuk memakai dasi merah putih. (namanya dasi kan ya?)
foto kompasianers
Setelah selesai sarapan dan merapihkan atribut, segeralah kompasianers berangkat menuju lapangan sepakbola Babakan, Tanara kawasan perkebunan teh milik PT PN VIII, Desa Banjarsari. Perjalanan menuju lapangan hanya sekitar lima belas menit (seingat saya). Lapangan tersebut terletak di dekat kawasan kebun teh, sehingga mata kompasianers dimanjakan dengan keindahan alam sekitar.
foto kompasiners
Begitu tiba dilapangan kami langsung mengisi buku tamu dan diberikan voucher untuk nanti ditukarkan dengan konsumsi saat upacara selesai. Siang itu cuaca terasa sangat panas, tapi semua peserta tetap mengikuti jalannya upacara dengan tertib. Di sisi lain para dokumentator, mulai dari mas Rizky, dan beberapa kompasianers mulai keluar barisan dan turut mendokumentasikan jalannya upacara.

Ini adalah salah satu video yang saya minta dari mas Dimas, seorang Kompasianers asal Solo, yang ikut ke Pengalengan kemarin. Sungguh sebuah paduan suara yang indah, yang mampu membangkitkan rasa cinta akan tanah air. Diakhir acara maka para petinggi BUMN membagikan CSR (Corporate social responsibility) mereka pada berbagai pihak. Mengutip artikel pak Gapey Sandy (di sini):
Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada 27 pelajar SMA/SMK se-Jawa Barat yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Sertifikat dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan karena sudah mengenal dan mempelajari kekayaan alam, budaya dan pesona wisata ke Provinsi Bangka Belitung, pada Juli kemarin. Sertifikat diserahkan langsung oleh Wahyu Kuncoro selaku Deputi Kementerian BUMN dengan didampingi keempat Direksi BUMN.Bantuan lain yang juga diserahterimakan secara simbolik adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) Bedah Rumah Veteran. Pada pelaksanaannya, ada 10 BUMN yang bersinergi dalam program ini dengan melakukan "bedah rumah" sebanyak 724 unit milik para veteran pejuang se-Jawa Barat. Nilai total bantuan CSR ini adalah Rp 28 miliar. Kembali, Wahyu Kuncoro menyerahkan bantuan bedah rumah ini secara simbolik kepada Acin, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kecamatan Pangalengan.Dari jumlah total 724 rumah milik para veteran pejuang se-Jawa Barat, Bank Mandiri bersiap membedah 150 rumah. Untuk di kawasan Pangalengan saja, ada 6 rumah milik veteran pejuang yang siap direhabilitasi Bank Mandiri bekerjasama dengan TNI AD, dalam hal ini Kodam III/Siliwangi. Dua diantara rumah tersebut sudah selesai pengerjaannya, yaitu milik Taslim dan Ener. (bagian yang saya kutip)
Singkat cerita, kami pun mengunjungi rumah Veteran yang sudah direnovasi, atas kerja sama BANK Mandiri dan TNI AD Pangalengan. Hadir juga di sana reporter dri Metro Tv untuk meliput. Untuk kegiatan lebih detailnya dapat dilihat di artikel pak Gapey Sandy.Memaknai kejadian ini, maka Indonesia melalui BUMN nya yang menyebar sesuai dengan himbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah membuktikan, bahwa negara ini adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya. Menghargai bukan hanya saat mereka telah gugur di medan perang, atau meninggal ditelan jaman. Indonesia juga menghargai para pahlawan yang masih hidup di usia senja mereka.
Harapan saya pribadi, semoga dalam hal baik seperti ini, pemerintah melalui "kaki tangannya" terus konsisten menggalakkan berbagai program yang bisa berdampak positif seperti kegiatan yang sudah disebutkan di atas. Seperti yang diceritakan pihak BANK Mandiri, sebenarnya melakukan kegiatan sosial seperti ini bukan pertama kalinya untuk mereka. Mereka pernah ke Papua, ke sebuah tempat yang sangat tinggi tantangannya untuk dikunjungi. Kalau begitu dalam hal ini, masalahnya adalah ada cukup banyak hal baik yang dilakukan pemerintah melalui BUMN nya namun tak terekspoks oleh media.
Itu sebab saya sangat mengapresiasi pernyataan Eko Noviansyah, team leader Strategic Communication Bank Mandiri saat mengatakan akan adanya kemungkinan BANK Mandiri akan bekerja sama lagi dengan Kompasianers.
 Eko Noviansyah saat menyampaikan sepatah dua kata di gubug makan Mang Engking Bandung
Kalaupun ke depannya tidak dengan kompasianers, tapi saya tetap berharap agar BANK Mandiri dan BUMN lainnya menggandengan penggiat media dalam berbagai aktivitas sosialnya. Tujuannya agar tindak tanduk mereka terekspos dan bisa menjadi inspirasi sekaligus menjadi berita hangat di tengah masyarakat, bahwa negara ada untuk mereka, negara perduli untuk mereka. Kerja sama BUMN di Pangalengan adalah contoh nyata bagaimana pemerintah tak boleh dibiarkan seorang diri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. 
Akhirnya setelah bersantap ria dan mendengarkan pernyataan dari BANK Mandiri, tibalah waktunya untuk pengumuman pemenang media sosial competition. Antara lain kompetisi ngetweet  dan posting foto di instagram tentang kegiatan di Pangalengan dengan hastag #kompasianavisit, #BUMNKerjaBersama, #Saatnyamandiri. Dan pemenangnya adalah... (dibacakan oleh mas Rizky) ada juara bertahan soal ngetweet competition mas Ofi Gumelar dan....ini dia foto para pemenangnya...
Foto Kompasianers (Niko minggir dong!)
Setelah penyerahan hadiah maka tibalah sesi foto bersama antara kompasianers dan pihak BANK Mandiri di depan gubug makan Mang Engking.
Foto kompasianers
Setelah sesi foto kami pun pulang. Para kompasianers Bandung diturunkan di terminal Leuwi Panjang, sedangkan para kompasianers Jakarta terus melanjutkan perjalanannya. Puji Tuhan, kabar terakhir semua kompasianers sudah sampai di tempat tujuan masing-masing dengan selamat. Terkhusus saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk admin Kompasiana, baik yang ikut ke Pengalengan atau tidak, terimakasih atas pengalaman berharga dan kebaikannya. Semoga Kompasiana semakin jaya baik di darat, laut, udara dan di dunia maya. Ada banyak hal yang tak mampu tertuliskan, percayalah (sok dramatis dulu haha). sekali lagi terimakasih!
sampai bertemu semua (foto kompasianers)
Penikmat yang bukan pakar